BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan
Masyarakat (humas) atau Public Relations hanyalah sekedar penghubung antara
suatu organisasi dengan masyarakat sekitarnya, bahkan timbul kesalahpahaman
antara istilah humas dengan pers atau media massa atau bagian penerangan. Ruang
lingkup kegiatan humas sangat luas. Peran utama dan fungsi HUMAS antara lain
sebagai: (1) Image maker; menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra
positif. (2) Communicator/Mediator; melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah
bagi stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal, internal dan
eksternal, sehingga terbina hubungan yang harmonis/ serasi antara organisasi
dan publiknya. (3) Back-up management; memberikan dukungan dan menunjang
kegiatan setiap departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau
sasarannya.
Sejalan
dengan peran dan fungsinya tersebut, Humas juga merupakan bagian keseluruhan
kegiatan bisnis perusahaan seperti fungsi perencanaan, finance, produksi dan
marketing. Humas menjembatani keterkaitan kegiatan perdagangan dengan
lingkungannya yang tercermin pada produk yang terutama ditujukan untuk memenuhi
keperluan pasar dan untuk memajukan kehidupan masyarakat. Humas dapat berfungsi
secara efektif apabila kegiatannya dikaitkan dengan kualitas product, customer
service dan corporate identity. (Atkinson, Mandy, francis, Chris, Shemming,
Michele, Worsam, Mike,1999). Pada era globalisasi dewasa ini dimana persaingan
usaha yang sangat ketat, sehingga peran dan fungsi Humas sangat diperlukan bagi
perusahaan.
Kegiatan
promosi merupakan bagian penting untuk meningkatkan citra dan produk perusahaan
dalam mencapai keuntungan. Tujuan pokok kegiatan promosi adalah untuk
meningkatkan sesuatu sehingga menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih
bermutu, lebih laku, dan sebagainya. Kecenderungan tersebut diikuti dengan
meningkatnya varian–varian produk baru serta pergeseran perilaku pasar yang
menuntut kegiatan promosi setiap jasa atau hasil produksi secara lebih agresif
untuk mempengaruhi pelanggan.
Menurut
Kotler (2002:242), Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran
(marketing mix) yang digunakan perusahaan berkomunikasi dengan pasarnya,
pelanggan atau calon pembeli supaya dapat memberi informasi serta mempengaruhi
pasar bagi produk/ jasa yang ditawarkan perusahaan, dengan harapan agar
permintaan produk/ jasa tersebut meningkat terus-menerus dan berkelanjutan.
Bauran Promosi merupakan alat promosi yang terdiri dari Periklanan, Promosi
penjualan, Public Relations (Humas), Publisitas, Wiraniaga dan Pemasaran
langsung. Dengan demikian, Humas berperan sebagai salah satu dari unsur bauran
permasaran (marketing mix) dalam memasarkan produk perusahaan.
B. Rumusan Masalah
- Apa
peran Public Relations dalam perusahaan ?
- Apa
fungsi Public Relations dalam perusahaan ?
- Apa
saja strategi Public Relations untuk meningkatkan produk perusahaan ?
C. Tujuan
- Untuk
mengetahui peran Public Relations dalam perusahaan.
- Untuk
mengetahui fungsi Public Relations perusahaan.
- Untuk
mengetahui strategi Public Relations pada perusahaan .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
Disini penulis akan memaparkan
teori dan konsep dari para ahli terkait dengan strategi public relations dalam
sebuah perusahaan.
1.
Definisi
Strategi
Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip
dari Oliver (2007, p.2) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan
strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Menurut penulis definisi strategi adalah
sebuah cara atau taktik dalam mencapai sebuah tujuan dan sasaran pada obyek
aktivitas yang ingin dicapai.
2.
Definisi
Public Relations
Menurut Public Relations Society Of
America (PRSA) yang dikutip dari Lattimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010, p.4)
bahwa Public Relations merupakan sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang
membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi,
serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi Public Relations
berkomunikasi dengan masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk
mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan
organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan,
mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta
pemahaman diantara konstituen organisasi dan masyarakat.
Menurut kamus Institut of Public
Relations (IPR) terbitan bulan November 1978 yang dikutip dari Edy Sahputra dan
Faulina (2011, p.3) disebutkan bahwa “Praktik humas atau Public Relations
adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.
Penulis juga menambahkan definisi Public
Relations menurut Frank Jefkin yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina
(2011, p.3) bahwa Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam atau ke luar, antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya dalam rangka mencapai tujuantujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut penulis definisi Public
Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu
pencapaian tujuan sebuah organisasi, serta memfasilitasi perubahan organisasi.
Sehingga upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya sehingga dapat
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
3.
Tujuan
Public Relations
Menurut Kusumastuti (2002, p.20-p.21)
yang dikutip dari Ardianto (2009, p.27-p.28) menjelaskan bahwa taktik PR serupa
dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan pengetahuan,
perasaan, dan perilaku komunikan (penerima pesan). Praktik PR juga bertujuan
untuk membentuk dan mempertahankan perasaan, serta perilaku positif masyarakat
luas terhadap organisasi, lembaga, atau perusahaan. Tujuan praktik PR adalah
membuat publik dan organisasi, lembaga, atau perusahaan saling mengenal baik
kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing.
Menurut Scott M. Cultip & Allen H.
Center (1932, p.139) yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011,
p.47-p.48) bahwa dari sekian banyak hal yang dijadikan tujuan PR sebuah
perusahaan, beberapa hal yang pokok diantaranya, antara lain :
Ø Untuk
mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan
baru yang dilakukan oleh perusahaan.
Ø Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon
pegawai.
Ø Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang
telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka memperoleh
pengakuan.
Ø Untuk
memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar
baru.
Ø Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan
masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru
atau saham tambahan.
Ø Untuk
memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan telah
terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah
paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
Ø Untuk mendidik para pengguna atau konsumen
agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produkproduk
perusahaan.
Ø Untuk
meyakinkan khalayak bahwasannya perusahaannya mampu bertahan atau bangkit
kembali setelah terjadinya suatu krisis.
Ø Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan
perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take over) oleh pihak lain.
Ø Untuk menciptakan identitas perusahaan yang
baru.
Ø Untuk menyebarluaskan informasi mengenai
aktivitas dan partisipasi para pemimpin perusahaan, organisasi dalam kehidupan
sosial sehari-hari.
Ø Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan
sebagai sponsor dari suatu acara.
Ø Untuk
memastikan bahwasannya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan
atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan
terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang
merugikan.
Ø Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset
yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa
perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Menurut penulis bahwa tujuan Public
Relations adalah membuat publik dan organisasi, lembaga, atau perusahaan saling
mengenal baik kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing
sehingga mampu meningkatkan citra perusahaan/lembaga yang bersangkutan dengan
kepentingan perusahaan dan publik dapat berjalan secara harmonis.
4.
Peran
Public Relations
Menurut Broom dan Smith (Dozier, 1992)
yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011, p.25-p.27) Peran PR merupakan
salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi organisasi.
Ada beberapa fungsi dominan yang harus dilaksanakan seorang PR sejati antara
lain berperan sebagai:
1)
Technician Communication Kebanyakan
praktisi masuk ke bidang ini sebagai teknisi komunikasi. Deskripsi kerja dalam
lowongan pekerjaan biasanya menyebutkan keahlian komunikasi dan jurnalistik,
sebagai syarat. Teknisi komunikasi disewa untuk menulis dan mengedit newsletter
karyawan, menulis news release, dan feature, mengembangkan isi web dan
menangani kontak media. Praktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir
di saat manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru
bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengeimplementasikan program,
terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang
diharapkan. Meskipun merek tidak hadir saat diskusi tentang kebijakan baru,
atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi tugas untuk menjelaskannya
kepada karyawan dan pers.
2)
Expert Prescriber Communications Ketika para
praktisi mengambil peran sebagai pakar atau ahli orang lain akan menganggap
mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya. Manajemen puncak
menyerahkan PR di tangan para ahli dan manajemen biasanya mengambil peran pasif
saja. Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas untuk
mendefinisikan problem, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas
implementasinya.
3)
Communication Facilitator Peran fasilitator
komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker
(perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara
(liason), interpreter, dan mediator antara oragnisasi dan publiknya. Mereka
menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan
rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya
adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik
untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. Praktisi yang berperan
sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi dan agen
kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi, menyusun
agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang mengganggu hubungan
komunikasi diantara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran
di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
5.
Fungsi
Public Relations
Menurut Cultip, Centre dan Canfield
(1992) yang dikutip dari Edi Sahputra dan Faulina (2011, p.31) merumuskan
fungsi Public Relations sebagai berikut:
1)
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam
mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen
lembaga/organisasi).
2)
Membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3)
Mengidentifikasi segala sesuatu yang
berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi
yang diwakilinya atau sebaliknya.
4)
Melayani keinginan publiknya dan memberikan
sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat
bersama.
5)
Menciptakan komunikasi dua arah dan
timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari
organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi
kedua belah pihak.
6.
Strategi
Public Relations
Public Relations profesional dalam
pengelolaan sasaran/target yang hendak dicapainya melakukan pengadopsian
tehnik-tehnik Management of Objective (MBO) dan Management by Objective of
Result (MOR) untuk membantu kualitas nilai Public Relations dalam suatu
organisasi. MBO dapat memberikan profesional Public Relations dengan sumber
umpan yang sangat kuat. MBO dan MOR berhubungan dengan hasil-hasil Public
Relations untuk penentuan target awal manajemen.
Adapun poin-poin dalam MBO menurut
Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2003, p.98) adalah sebagai berikut:
1)
Spesifikasi tujuan-tujuan organisasi
dengan mencapai target penampilan organisasi.
2)
Konferensi antara superior dan
subordinate (bawahan) untuk menyepakati terhadap pencapaian tujuan.
3)
Kesepakatan antara atasan dan bawahan pada
target yang konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi.
4)
Pengkajian secara periodik oleh atasan dan
bawahan untuk menilai kemajuan pencapaian tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Public Relations
Menurut persatuan para ahli dan
praktisi public relations (HUMAS) yang menjadi satu dalam Internasional
Public Relations Assosiation (IPRA) memberikan definisi kinerja public
relations (Humas) adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan
dma pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan penerangan dan
tanggapan dalma hubunga dengan opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung
jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem
peringatan yang dini dalam membantu kecenderungan dan melakukan penelitian
serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama (Assumpta,
2001).
Humas harus mampu menghadapi segala
perubahan dan ikut serta dalam menangani permasalah yang terjadi pada suatu
perusahaa, termasuk pada lembaga pendidikan. Pada peusahaan humas harus bisa
membangun image yang baik sehigga sebuah perusahaan mapu mendapatkan reputasi
yang baik dari publiknya.
a.
Humas
Dalam Organisasi
Humas atau Public Relations sebagai alat manajemen
secara struktural merupakan bagian integral dari suatu organisasi/perusahaan,
berperan sangat signifikan dan kontribusinya turut menentukan keberhasilan
organisasi/perusahaan itu untuk mencapai visi, misi dan tujuan bersama. PR
memiliki peran untuk membantu organisasi menentukan bukan hanya apa yang akan
dikatakan, tetapi juga apa yang akan dilakukan (Harold Burson)
Menurut Onong (1989), Humas atau Public relations
merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara timbalbalik antara suatu
organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik internal maupun
eksternal, dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen organisasi
tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama,
yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai Kebanyakan
organisasi besar memiliki staf humas tersendiri, juga dapat mengakibatkan kerja
ganda. Dengan demikian Humas haruslah memiliki manajemen komunikasi yang
efektif dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya dalan mendukung kegiatan
perusahaan, termasuk dalam kegiatan bisnisnya promosi.
Banyak bentuk promosi yang sudah berkembang sejak
lama namun dalam perspektif penjualan promosi berarti kegiatan yang dilakukan
secara agresif untuk mempengaruhi pelanggan agar setidaknya efisiensi dan
investasi yang ditanam sebanding dengan jumlah pengembalian investasi dan waktu
yang lebih cepat. Sehingga orientasi kegiatan perdagangan lebih kepada tuntutan
kebutuhan pasar dan daya beli pasar.
Menurut Purnama (2001:150), Promosi digunakan untuk
memberi informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasi pembeli
atau target pasar, saluran distribusi dan publik untuk membeli mereknya.
Tujuan
Promosi:
1) Melahirkan
atau meningkatkan kesadaran pembeli akan suatu produk atau merek.
2) Mempengaruhi setiap pembeli terhadap suatu
perusahaan, produk atau merek.
3) Meningkatkan preferensi pembeli terhadap merek
dalam suatu segmen yang dipilih.
4) Meraih peningkatan penjualan dari pangsa pasar
untuk konsumen sasaran khusus dan calon konsumen sasaran.
5) Mendorong pembeli agar mau kembali membeli
suatu merek.
6) Mendorong
pembeli untuk mencoba suatu produk baru.
7) Menarik konsumen-konsumen baru. (Purnama,
2001:151)
b.
Hubungan
Humas Dengan Media
Humas dan media merupakan mitra kerja yang saling
menguntungkan, penting dan tidak terpisahkan. Media massa merupakan salah satu
sarana untuk berkomunikasi atau menyampaikan suatu berita pada banyak orang
dalam waktu yang singkat. Sehingga Humasmedia dan promosi merupakan elemen
kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka upaya meningkatkan
penjualan jasa atau produksi. Apabila menggunakan media massa untuk menarik
perhatian masyarakat terhadap produk atau jasa perusahaan, perlu diingat bahwa
media tidak bekerja untuk perusahaan, melainkan untuk pembaca, pemirsa,
pendengar dan konsumennya sendiri. Promosi humas yang sukses adalah memastikan
bahwa berita baik, produk atau jasa baru mendapat perhatian, namun tujuan
peliputan media bukanlah untuk mengarahkan produsen dalam menjual, melainkan
untuk menyarankan pembaca, pendengar atau pernirsanya. Ini berarti bahwa berita
tersebut harus mampu menarik perhatian pembaca berdasarkan pandangan staf
editor sebelum diputuskan untuk- membuat liputan nasional atau regional.
Keutamaan suatu produk baru, misalnya, harus dipertimbangkan sebelumnya. Selalu
ada keterbatasan pada ruang dan waktu, serta persaingan keras dari pengembangan
nasional maupun intemasional. Tekanan ini bervariasi, sehingga mungkin berita
yang pada satu hari dapat menarik perhatian, beberapa hari kemudian hanya
diberi ruangan kecil di halaman dalam. Waktu adalah sesuatu yang mahal bagi
suatu promosi baru menurut istilah dalam dunia publikasi suatu gambar mewakili
seribu kata, atau bahkan lebih. Gambar yang baik yang dipersiapka oleh
organisasi untuk memberi gambaran tentang organsasi atau produknya akan
dipergunakan jika gambar itu mempunyai nilai berita yang memadai, atau gambar
tersebut mempunyai sasaran tertentu. Pers nasional biasanya lebih suka menggunakan
hasil kerja para fotografer yang mereka punyai atau pun agen pers utama, dan
banyak yang berkeberatan dengan penyajian nama perusahaan yang terlalu
mencolok. Sebagai pegangan pers lokal dan media khusus biasanya kurang banyak
tuntutan. Hal ini berarti bahwa memang selalu dibutuhkan sajian materi yang
menarik. Akan bervariasi, dari sajian yang diberi latar belakang pada berita
hingga iklan yang menarik, seperti travel, motor, pertamanan, hobby, produk
baru dan kolom wanita. Bahkan kendati perusahaan tidak punya suatu hal menarik
untuk disajikan sering artikel mengenai produk disajikan di halaman gambar.
Publikasi perdagangan atau publikasi khusus lainnya sering berupaya untuk
menemukan perusahaan dengan produk atau manajemennya yang dapat dituliskan
sebagai suatu artikel.
Media merupakan alat yang digunakan dalam penerapan
bauran Promosi antara lain:
1) Periklanan;
melalui surat kabar, majalah dan televisi dengan program khusus.
2) Penjualan
Personal; melalui telemarketing, mendatangi perusahaan yang potensial dan
internet banking yang online setiap saat.
3) Promosi
Penjualan; melalui media stan penjualan di pameran bisnis (real estate/
apartement, mobil, motor dll) yang disediakan brosur dan leaflet.
4) Pemasaran Langsung; melalui media event
marketing di beberapa tempat potensial dan lokasi baru.
c.
Iklan
Salah satu
strategi komunikasi promosi adalah melalui iklan yaitu dalam mengiklankan
produk perlu diperhatikan pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah iklan yang
disajikan menarik bagi pembaca, pendengar atau pemirsa? (2) apakah hal penting
yang sudah tercantum? (3) Apakah cerita, gambar atau naskah sudah sesuai dengan
tujuan apakah media yang dipilih sudah sesuai.
d.
Liputan
Berita
Untuk memperoleh liputan berita diperlukan disiplin
prosedur yang ketat dan perlu pertimbangan yang matang. Sejumlah langkah harus
diambil sebelum liputan berita dapat diperoleh. Secara ideal perlu persiapan
dengan mengajukan pertanyaan berikut:
1) Apakah
berita tersebut cukup berharga? jika ya, siapa target pembaca atau pemirsa?
2) Media mana yang paling sesuai dan menarik ?
apakah media nasional, internasional, regional, lokal, untuk kalangan khusus
atau untuk dunia perdagangan? Apakah mungkin terjadi kontak bagi yang tertarik?
3) Kapan sebaiknya waktu berita tersebut
dipublikasikan? Hindari akhir pekan, tetapi apakah berita tersebut cukup
berharga bila disajikan secara periodik lebih awal, sehingga berita tidak
kehilangan arti karna waktu produksi dan distribusi yang terlalu lama?
4) Apakah
ada pernyataan sederhana yang dapat menghasilkan penekanan tanpa menimbulkan
pertanyaan atau kesalah pahaman?
Beberapa
hal yang perlu diingat:
a) Jangan
mengatakan pengumuman; kenyataan bahwa itu adalah suatu pernyataan pers sudah
mencukupi
b) Inti berita harus jadi kepala berita
c) Paragraf
pertama harus terisi inti berita yang penting, sehingga dapat dipakai sebagai
penarik, bila para wartawan enggan atau terlalu sibuk untuk membaca, lebih
lanjut.
5) Apakah foto akan membantu? jika ya, media mana
yang akan menggunakannya?
6) Perlukah
dilakukan langkah lanjutan ? Apakah ada pengaturan untuk menangani permintaan
keterangan pers?
Salah satu saluran terpenting bagi setiap perusahaan
di Indoneisia adalah Kantor Berita Antara yang akan menerjemahkan dan
menyebarluaskan berita penting tentang perusahaan di Indonesia ke luar negeri.
Hal ini akan sangat berharga bagi perusahaan yang tertarik untuk meraih pasar
ekspor, atau berharap untuk menemukan agen dan memberi lisensi kepada pabrikan
luar negeri untuk memproduksi barang yang diperlukan. Kadangkadang, lembaga tersebut
dapat mernbantu menyebarkan berita lebih awal, yang dilindungi oleh embargo
untuk mencegah publikasi terlalu dini. Hal ini membantu wartawan unruk mencari
berita secara akurat dan lengkap, serta embargo akan senantiasa diteliti untuk
menghindari kesalahan berita. Namun perlu pula mengingat berita dari saingan
usaha yang mungkin akan diminta komentarnya oleh media.
e.
Dalam
Halaman Bergambar
Banyak organisasi sangat percaya bahwa halaman
bergambar dapat menarik perhatian public untuk membangkitkan rasa tertarik
misalnya biro pariwisata, atau pihak lain yang tertarik pada acara olahraga dan
kesenian termasuk pementasan teater, Juga bagi orang yang suka menghadiri
pertunjukan rakyat atau pameran pertanian, maupun yang tertarik pada produk
baru, halaman kecantikan dan mode, buku, pertamanan, hobi, pada terbitan harian
atau mingguan. Beberapa hal lain yang penting adalah:
1) Bagi
Perusahaan khusus dan teknik, yang mengharapkan dapat meraih pasar tertentu,
pedagang besar dan distributor beserta stafnya atau bahkan pengecer.maka
Liputan pers yang baik dalam suatu publikasi khusus dapat menjadi suatu
alternatif yang efektif dengan biaya relatif terjangkau.
2) Produk
atau jasa yang akan dipublikasikan secara relatif perlu memiliki nilai berita.
Contohnya, sebuah sinetron atau film baru akan membutuhkan publikasi berbeda
dengan apabila film tersebut sudah lama. Hal yang sama dengan berita peristiwa
olah raga yang bersifat lebih sederhana dan apa adanya. Demikian pula dengan
Mode yang harus dipromosikan ketika model suatu pakaian tersebut sedang top.
3) Terdapat
kegiatan promosi tidak dipengaruhi oleh waktu, misalnya servis mobil, dan ada
pula yang dipromosikan secara musiman.
4) Fasilitas liburan sering dipromosikan secara
tidak langsung. Suatu perusahaan ferry mungkin hanya membutuhkan liputan pada
halaman travel bila rute tersebut terrnasuk- pada promosi tujuan wisata yang
biasanya bekerja sama dengan biro pariwisata.
5) Pengusaha produk kebutuhan rumah tangga
memiliki kesempatan yang baik ketika wartawan menulis tentang produk rumah
tangga yang dapat dibeli. Produk tersebut dapat dikemukakan secara panjang
lebar di samping produk pesaingnya. Dengan asumsi bahwa pembaca tertarik pada
promosi tersebut yang dapat menjadi publikasi yang sangat berharga.
6) Banyak cara yang dapat dipakai untuk menarik
perhatian penulis artikel, penerbitan, pengusaha rekaman, dan lainnya, dengan
mengirimkan sampel barang dagangannya, terkadang dengan menyertakan suatu
selebaran pers tentang produk tersebut, artikel atau brosur produk yang sering
juga disertakan foto.
7) Suatu pabrikan kendaraan bermotor dapat
mengundang penulis khusus yang mengerti tentang mesin untuk memperkenalkan produk
baru sembari mengujinya. Konsep pengujian seperti ini sangat penting, agar
wartawan setuju, sehingga produk baru dapat .dipromosikan.
8) Dalam
banyak kasus, pertemuan bersama wartawan (Press Gathering) dapat dilakukan jika
produk atau jasa yang ditampilkan bukan baru contohnya promosi suatu tujuan
wisata cara terbaik untuk menjamin liputan, misaInva, adalah dengan tidak
memberi peluang para wartawan pesaing mengikuti acara tersebut. Press Gathering
ini dapat dibuat eksklusif, misalnya dengan mengumpulkan wartawan dari harian
nasional, harian regional, majalah pemasaran dan majalah wanita. Demikian pula
para wartawan lepas (free lance) dapat sangat membantu, karena artikelnya yang
dimuat di berbagai media yang berbeda-beda
9) Perlu mempersiapkan foto hitam-putih dan
ditawarkan kepada pers. Dengan menunjukkan peralatan, produk baru, staf dan
semua gambar perlu diberi keterangan, latar belakang dan ilustrasi, dan selalu
diperbaharui dalam jangka waktu tertentu.
10) Perlu selalu diingat bahwa jika pelanggan atau
distributor terlibat dalam kegiatan humas dalam upaya mempromosikan suatu
produk, harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer Humas dan tim
pemasaran sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran berita.
f.
Pameran
Pameran merupakan salah satu bentuk promosi humas,
yang memungkinkan kontak langsung dengan pembeli, distributor, pengecer..
maupun liputan media massa, siaran radio dan TV tentang peristiwa itu dan yang
ikut berpameran. Berbagai ulasan media yang tersebar luas merupakan hal yang
sangat baik bagi eksibisi (pameran) tersebut untuk menarik pengunjung. Meskipun
eksibisi sangat khusus namun harus dapat menarik liputan media nasional
terutama apabila subjeknya memiliki nilai berita penting.
Kegunaan eksibisi sebagai upaya menjual produk
perusahaan tergantung pada jenis bisnis perusahaan. Misalnya, mobil dan motor
boat terjual melalui pameran, sedangkan pesawat terbang amat jarang. Dalam
pameran juga dapat dilakukan penawaran usaha, kesempatan kontak tidak resmi
dengan konsumen atau calon pembeli, mengembangkan hubungan baik yang mengarah
kontrak bisnis, atau mungkin sekedar mendiskusikan suatu masalah dengan
pelanggan. Berbagai ide dapat dikemukakan dan para staf penjualan untuk dapat
menarik pembeli pada apa yang ditawarkan.
Pameran membutuhkan biaya tinggi yang perlu
diperhitungkan secara matang, termasuk memperhitungkan tambahan waktu kerja,
biaya transportasi, makan dan akomodasi, persiapan untuk stan dan literatur
penjualan khusus. Penting sekali memilih posisi yang baik bagi stannya. Biaya
ruangan untuk stan bahkan untuk tempat utama adalah sebagian kecil dari biaya
total, dimana beberapa penghematan dengan memilih stand yang lebih murah, dan
posisi yang kurang mencolok dapat menyebabkan hilangnya kesempatan. Ketika
memuluskan untuk mengikuti suatu pameran, perlu mempertimbangkan beberapa
pertanyaan di bawah ini:
1) Apakah
tujuan dari pameran? Apakah akan menjangkau pembeli yang tepat ? Apakah waktu
dan lokasinya. cocok?
2) Apakah penataannya sesuai, memungkinkan tempat
yang diinginkan oleh organisasi, dan dengan jumlah pengunjung yang cukup?
3) Apakah
tersedia jumlah tenaga yang diperlukan? (staf harus mencukupi dan dilakukan
shift kerja)
4) Apakah perusahaan memiliki sesuatu yang layak
dipamerkan?
Beberapa
teknik dalam pameran antara lain:
a) Sangat
menguntungkan, jika dapat meletakkan rumah, kereta atau sebuah kapal pada
stannya untuk mengisi ruangan dan tetap ada ruangan lain yang tersedia. Kendati
demikian, perlu dipikirkan bagaimana cara penyajian yang terbaik.
b) Stan
pameran yang baik tidak menyulitkan. jika direncanakan dengan bijaksana, maka
stan dapat dipakai berulang kali dengan penyajian yang diperbarui. Penataan
stan dengan gaya yang kaku tidak dianjurkan (sistem stan yang dirakit), lebih
baik digunakan komponen standar dari satu atau beberapa sumber yang tersedia,
yang dapat disesuaikan dengan ukuran stan dan tata letak yang berbeda.
c) Penataan stan akan berubah dari satu pameran
ke pameran lain. Idealrrya, pembakuan komponen akan memudahkan pembongkarannya
karena relatif ringan, sehingga dapat dibawa dalam mobil atau mobil bak
terbuka. Karakteristik ini memungkinkan untuk memasang dan rnembongkar stan
dalam dua atau tiga jam saja.
d) Pada umumnya, stan yang baik tidak akan telalu
sesak, dan masih memiliki ruangan untuk aliran pengunjung. Hal ini bukan
masalah sederhana. Aliran hendaknya dapat -memberi pesan dan meyakinkan
pernbeli.
e) Beberapa literatur harus tersedia untuk
pengunjung untuk dapat diperlihatkan. Selebaran lebih mudah dengan informasi
padat bagi kebanyakan pengunjung, sedangkan brosur mahal diberikan hanya bagi
pengunjung khusus.
f) Apabila terjadi diskusi serius, sebaiknya
disediakan ruang terpisah dengan tempat duduk- sehingga pengunjung dapat santai
berbicara dengan tim penjual.
g.
Komunikasi
Dengan Pedagang
Literatur penjualan dan informasi lainnya biasanya
akan disediakan sebagai perpanjangan agen iklan dan departemen pemasaran.
Namun, teknik humas seringkali membantu dalam memelihara dan mengembangkan hubungan
dengan pedagang dan pelanggan. Dalam hal ini seringkali dibutuhkan laporan
berkala per bulan atau per dua bulan, atau kuartalan, yang akan memberikan
informasi terbaru dari produk baru, perubahan produk yang ada, perubahan
manajemen, perubahan pola distribusi dan lainnya. Aliran informasi yang teratur
akan mempererat hubungan dengan pedagang atau pembeli (dengan perusahaan).
Beberapa perusahaan menerbitkan surat kabar atau majalah untuk pedagang. Suatu
pabrik farmasi menerbitkan tabloid bagi petugas hariannya, berisi artikel
tentang hobi, seperti memancing, dan masalah praktek umum, sekaligus informasi
produk baru.
Format surat kabar diperkuat dengan menyertakan
iklan pabrikan. Jenis pendekatan ini perlu diperhitungkan baik-baik.
Efektivitasmya sama dengan banyak jenis publikasi lainnya (terutama jenis
publikasi terkontrol, seperti selebaran lepas dan catatan editorial dari
departemen humas). Jika pelanggan utama, pedagang atau pengecer menerima atau
menyetujui publikasi seperti itu, dan terbiasa mencari informasi tersebut
secara bulanan maka Humas telah berbuat banyak untuk meningkatkan dan
menciptakan hubungan baik selanjutnya.
Sponsorship
Keuntungan utama pemberian sponsor (Sponsorship) adalah salah satu cara untuk
mempublikasikan produk dan perusahaan secara langsung, atau menguntungkan
pembeli. Pemberian sponsor merupakan kegiatan yang biasa pada peristiwa
olahraga dan seni. Saat ini merupakan ajang publikasi yang terus berkembang.Hal
yang penting adalah bahwa pemberian sponsor dapat memberi hasil yang baik bagi
perusahaan, bukan penghamburan uang dan waktu. Bahkan untuk bisnis tertentu
menjadi satusatunya cara. Misalnya sponsor dari industri rokok pada acara
olahraga, sebagai cara menembus siaran televisi untuk mengiklankan produknya
diartikan penyurnbangan dana dengan tujuan bisnis bagi kegiatan yang nonbisnis.
Pemberian sponsor dapat menghasilkan efektivitas yang tinggi, atau sukses untuk
perusahaan dan produknya.
Cara pemberian sponsor dapat bermacam-macam. Suatu
perusahaan mungkin mensponsori suatu gelar budaya, dan dalam kerjanya akan
menjumpai pembagian biaya yang perlu ditanggung oleh sponsor berdasarkan
persetujuan dengan gelar budaya tersebut. Jika gelar budaya ternyata lebih baik
dari yang diperkirakan, maka menguntungkan. Tetapi jika gagal, maka sponsor
harus melindungi diri sendiri dengan membatasi sokongan yang diberikan. Dalam
rencana dengan tingkat sponsor seperti itu, pemberi sponsor akan mudah
mendapatkan keuntungan publikasi dari jurnlah pemberian tertentu, dan tentu
saja tetap berharap baik perusahaan atau salah satu produknya disebutkan dalam
program, dan beberapa publikasi lainnya.
Metode
alternatif lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menutupi selisih antara
biaya dan pemasukan, dengan menganggap seluruh kursi terisi. Namun hal ini
dapat mengakibatkan bentuk akhir perjanjian yang terbuka dan buruknya. Dalam
hal ini terjadi beberapa kekurangan publikasi disebabkan media massa
membutuhkan informasi nilai sponsor sebenarnya. Di sisi lain, jika semuanya
berjalan baik, biaya mungkin lebih rendah dari perkiraan semula. Untuk beberapa
tingkatan pemberian sponsor terhadap kegiatan olahraga lebih dibatasi.
Tidak semua
olahraga, misalnya, mengizinkan nama sponsor pada pakaian. Dalam hal ini dapat
juga dipersulit oleh perubahan nama ke nama lain yang dapat diterima sponsor
bagi seekor kuda, kapal layar dan tim balap motor. Sebagai alternatif, suatu
peristiwa olahraga dapat disponsori, misalnya suatu balapan. atau satu seri
pertandingan memperebutkan piala dan hadiah dari sponsor. Tidak semua olahraga
perlu ditanggung oleh sponsor. Perusahaan yang ingin mensponsori kegiatan
olahraga atau seni, sebaik-nya meminta saran kepada ahlinya. meningkatkan
semangat kerja, memberikan beasiswa, kepada anak-anak untuk studi mereka, atau
hadiah penghargaan bagi murid dari badan profesional. Perusahaan kecil mungkin
dapat membayar satu atau dua, halaman untuk program kegiatan amal, yang akan
menghasilkan publikasi lokal dan jasa baik dan mungkin masih dapat memberi
nilal bisnis yang baik jika dilakukan pada daerah tertentu.
Untuk memilih
bentuk sponsor mana yang ideal maka perlu diketahui tujuan pemberian sponsor
secara jelas, apakah perusahaan mencari publisitas, atau sekedar menurutkan
keinginan untuk berpartisipasi atau adanya faktor kedermawanan. Agar
benar-benar efektif, sponsor harus langsung menarik massa kedalam pertandingan
dan juga ke produk atau jasa yang disediakan oleh sponsor. Misalnya agak tidak
relevan jika penghasil kail ikan turut mensponsori balapan motor, tetapi cukup
layak bagi bengkel motor, pabrik motordan perusahaan oli. Perusahaan yang
mensponsori pertunjukkan musik klasik akan mengalami peningkatan pada konsumen
tingkat atas, dan ini cocok untuk perusahaan asuransi atau bank.
Jarang ada yang mau mensponsori kontes kecantikan.
Sering pemenangnya mendapat hadiah berlimpah, tetapi sponsor sendiri tidak
memperoleh imbalan yang sepadan. Hadiah dalarn usaha amal dapat lebih efektif
meskipun potensi pasar yang turut mendengar lebih terbatas.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peran dan fungsi Humas sangat signifikan dalam
mendukung manajemen mencapai tujuan perusahaan melalui manajemen komunikasinya.
Strategi Humas efektif dalam mempromosikan produk perusahaan melalui
kegiatan-kegiatan antara lain: publisitas, pameran, sponsorship dan lain
sebagainya.
B.
Saran
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Humas
sebaiknya lebih proaktif, responsif, kreatif dan inovatif. Dalam mempromosikan produk pesusahaan
sebaiknya Humas fokus pada kegiatan marketing PR sesuai dengan konsep Integrated
Marketing Communication.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar