Senin, 21 Mei 2018

PUBLIC RELATIONS DIBIDANG PERUSAHAAN (Tugas pengantar PR)


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hubungan Masyarakat (humas) atau Public Relations hanyalah sekedar penghubung antara suatu organisasi dengan masyarakat sekitarnya, bahkan timbul kesalahpahaman antara istilah humas dengan pers atau media massa atau bagian penerangan. Ruang lingkup kegiatan humas sangat luas. Peran utama dan fungsi HUMAS antara lain sebagai: (1) Image maker; menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif. (2) Communicator/Mediator; melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal, internal dan eksternal, sehingga terbina hubungan yang harmonis/ serasi antara organisasi dan publiknya. (3) Back-up management; memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya.
Sejalan dengan peran dan fungsinya tersebut, Humas juga merupakan bagian keseluruhan kegiatan bisnis perusahaan seperti fungsi perencanaan, finance, produksi dan marketing. Humas menjembatani keterkaitan kegiatan perdagangan dengan lingkungannya yang tercermin pada produk yang terutama ditujukan untuk memenuhi keperluan pasar dan untuk memajukan kehidupan masyarakat. Humas dapat berfungsi secara efektif apabila kegiatannya dikaitkan dengan kualitas product, customer service dan corporate identity. (Atkinson, Mandy, francis, Chris, Shemming, Michele, Worsam, Mike,1999). Pada era globalisasi dewasa ini dimana persaingan usaha yang sangat ketat, sehingga peran dan fungsi Humas sangat diperlukan bagi perusahaan.
Kegiatan promosi merupakan bagian penting untuk meningkatkan citra dan produk perusahaan dalam mencapai keuntungan. Tujuan pokok kegiatan promosi adalah untuk meningkatkan sesuatu sehingga menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu, lebih laku, dan sebagainya. Kecenderungan tersebut diikuti dengan meningkatnya varian–varian produk baru serta pergeseran perilaku pasar yang menuntut kegiatan promosi setiap jasa atau hasil produksi secara lebih agresif untuk mempengaruhi pelanggan.
Menurut Kotler (2002:242), Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan perusahaan berkomunikasi dengan pasarnya, pelanggan atau calon pembeli supaya dapat memberi informasi serta mempengaruhi pasar bagi produk/ jasa yang ditawarkan perusahaan, dengan harapan agar permintaan produk/ jasa tersebut meningkat terus-menerus dan berkelanjutan. Bauran Promosi merupakan alat promosi yang terdiri dari Periklanan, Promosi penjualan, Public Relations (Humas), Publisitas, Wiraniaga dan Pemasaran langsung. Dengan demikian, Humas berperan sebagai salah satu dari unsur bauran permasaran (marketing mix) dalam memasarkan produk perusahaan.






















B.     Rumusan Masalah
  1. Apa peran Public Relations dalam perusahaan ?
  2. Apa fungsi Public Relations dalam perusahaan ?
  3. Apa saja strategi Public Relations untuk meningkatkan produk perusahaan ?
C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui peran Public Relations dalam perusahaan.
  2. Untuk mengetahui fungsi Public Relations perusahaan.
  3. Untuk mengetahui strategi Public Relations pada perusahaan .












BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Disini penulis akan memaparkan teori dan konsep dari para ahli terkait dengan strategi public relations dalam sebuah perusahaan.
1.      Definisi Strategi
Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip dari Oliver (2007, p.2) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Menurut penulis definisi strategi adalah sebuah cara atau taktik dalam mencapai sebuah tujuan dan sasaran pada obyek aktivitas yang ingin dicapai.

2.      Definisi Public Relations
Menurut Public Relations Society Of America (PRSA) yang dikutip dari Lattimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010, p.4) bahwa Public Relations merupakan sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman diantara konstituen organisasi dan masyarakat.
Menurut kamus Institut of Public Relations (IPR) terbitan bulan November 1978 yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011, p.3) disebutkan bahwa “Praktik humas atau Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.
Penulis juga menambahkan definisi Public Relations menurut Frank Jefkin yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011, p.3) bahwa Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam atau ke luar, antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut penulis definisi Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Sehingga upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

3.      Tujuan Public Relations
Menurut Kusumastuti (2002, p.20-p.21) yang dikutip dari Ardianto (2009, p.27-p.28) menjelaskan bahwa taktik PR serupa dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan pengetahuan, perasaan, dan perilaku komunikan (penerima pesan). Praktik PR juga bertujuan untuk membentuk dan mempertahankan perasaan, serta perilaku positif masyarakat luas terhadap organisasi, lembaga, atau perusahaan. Tujuan praktik PR adalah membuat publik dan organisasi, lembaga, atau perusahaan saling mengenal baik kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing.
Menurut Scott M. Cultip & Allen H. Center (1932, p.139) yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011, p.47-p.48) bahwa dari sekian banyak hal yang dijadikan tujuan PR sebuah perusahaan, beberapa hal yang pokok diantaranya, antara lain :
Ø  Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
Ø   Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
Ø   Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka memperoleh pengakuan.
Ø  Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar baru.
Ø   Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
Ø  Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
Ø   Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produkproduk perusahaan.
Ø  Untuk meyakinkan khalayak bahwasannya perusahaannya mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
Ø   Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take over) oleh pihak lain.
Ø   Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
Ø   Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pemimpin perusahaan, organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Ø   Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
Ø  Untuk memastikan bahwasannya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
Ø   Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Menurut penulis bahwa tujuan Public Relations adalah membuat publik dan organisasi, lembaga, atau perusahaan saling mengenal baik kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing sehingga mampu meningkatkan citra perusahaan/lembaga yang bersangkutan dengan kepentingan perusahaan dan publik dapat berjalan secara harmonis.


4.      Peran Public Relations
Menurut Broom dan Smith (Dozier, 1992) yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011, p.25-p.27) Peran PR merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi organisasi. Ada beberapa fungsi dominan yang harus dilaksanakan seorang PR sejati antara lain berperan sebagai:
1)      Technician Communication Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini sebagai teknisi komunikasi. Deskripsi kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya menyebutkan keahlian komunikasi dan jurnalistik, sebagai syarat. Teknisi komunikasi disewa untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release, dan feature, mengembangkan isi web dan menangani kontak media. Praktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir di saat manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengeimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun merek tidak hadir saat diskusi tentang kebijakan baru, atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi tugas untuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers.
2)       Expert Prescriber Communications Ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar atau ahli orang lain akan menganggap mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya. Manajemen puncak menyerahkan PR di tangan para ahli dan manajemen biasanya mengambil peran pasif saja. Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas untuk mendefinisikan problem, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya.
3)       Communication Facilitator Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan mediator antara oragnisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang mengganggu hubungan komunikasi diantara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.

5.      Fungsi Public Relations
Menurut Cultip, Centre dan Canfield (1992) yang dikutip dari Edi Sahputra dan Faulina (2011, p.31) merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:
1)      Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi). 
2)       Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3)      Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
4)       Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama.
5)      Menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

6.      Strategi Public Relations
      Public Relations profesional dalam pengelolaan sasaran/target yang hendak dicapainya melakukan pengadopsian tehnik-tehnik Management of Objective (MBO) dan Management by Objective of Result (MOR) untuk membantu kualitas nilai Public Relations dalam suatu organisasi. MBO dapat memberikan profesional Public Relations dengan sumber umpan yang sangat kuat. MBO dan MOR berhubungan dengan hasil-hasil Public Relations untuk penentuan target awal manajemen.
Adapun poin-poin dalam MBO menurut Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2003, p.98) adalah sebagai berikut:
1)      Spesifikasi tujuan-tujuan organisasi dengan mencapai target penampilan organisasi.
2)      Konferensi antara superior dan subordinate (bawahan) untuk menyepakati terhadap pencapaian tujuan.
3)       Kesepakatan antara atasan dan bawahan pada target yang konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi.
4)       Pengkajian secara periodik oleh atasan dan bawahan untuk menilai kemajuan pencapaian tujuan.












BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Public Relations
Menurut persatuan para ahli dan praktisi public relations (HUMAS) yang menjadi satu dalam  Internasional Public Relations Assosiation (IPRA)  memberikan definisi kinerja public relations (Humas) adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dma pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan penerangan dan tanggapan dalma hubunga dengan opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu kecenderungan dan melakukan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama (Assumpta, 2001).
Humas harus mampu menghadapi segala perubahan dan ikut serta dalam menangani permasalah yang terjadi pada suatu perusahaa, termasuk pada lembaga pendidikan. Pada peusahaan humas harus bisa membangun image yang baik sehigga sebuah perusahaan mapu mendapatkan reputasi yang baik dari publiknya.
a.      Humas Dalam Organisasi
Humas atau Public Relations sebagai alat manajemen secara struktural merupakan bagian integral dari suatu organisasi/perusahaan, berperan sangat signifikan dan kontribusinya turut menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan itu untuk mencapai visi, misi dan tujuan bersama. PR memiliki peran untuk membantu organisasi menentukan bukan hanya apa yang akan dikatakan, tetapi juga apa yang akan dilakukan (Harold Burson)
Menurut Onong (1989), Humas atau Public relations merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara timbalbalik antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik internal maupun eksternal, dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen organisasi tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama, yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai Kebanyakan organisasi besar memiliki staf humas tersendiri, juga dapat mengakibatkan kerja ganda. Dengan demikian Humas haruslah memiliki manajemen komunikasi yang efektif dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya dalan mendukung kegiatan perusahaan, termasuk dalam kegiatan bisnisnya promosi.
Banyak bentuk promosi yang sudah berkembang sejak lama namun dalam perspektif penjualan promosi berarti kegiatan yang dilakukan secara agresif untuk mempengaruhi pelanggan agar setidaknya efisiensi dan investasi yang ditanam sebanding dengan jumlah pengembalian investasi dan waktu yang lebih cepat. Sehingga orientasi kegiatan perdagangan lebih kepada tuntutan kebutuhan pasar dan daya beli pasar.
Menurut Purnama (2001:150), Promosi digunakan untuk memberi informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasi pembeli atau target pasar, saluran distribusi dan publik untuk membeli mereknya.
Tujuan Promosi:
1)      Melahirkan atau meningkatkan kesadaran pembeli akan suatu produk atau merek.
2)       Mempengaruhi setiap pembeli terhadap suatu perusahaan, produk atau merek.
3)       Meningkatkan preferensi pembeli terhadap merek dalam suatu segmen yang dipilih.
4)       Meraih peningkatan penjualan dari pangsa pasar untuk konsumen sasaran khusus dan calon konsumen sasaran.
5)       Mendorong pembeli agar mau kembali membeli suatu merek.
6)      Mendorong pembeli untuk mencoba suatu produk baru.
7)       Menarik konsumen-konsumen baru. (Purnama, 2001:151)




b.      Hubungan Humas Dengan Media
Humas dan media merupakan mitra kerja yang saling menguntungkan, penting dan tidak terpisahkan. Media massa merupakan salah satu sarana untuk berkomunikasi atau menyampaikan suatu berita pada banyak orang dalam waktu yang singkat. Sehingga Humasmedia dan promosi merupakan elemen kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka upaya meningkatkan penjualan jasa atau produksi. Apabila menggunakan media massa untuk menarik perhatian masyarakat terhadap produk atau jasa perusahaan, perlu diingat bahwa media tidak bekerja untuk perusahaan, melainkan untuk pembaca, pemirsa, pendengar dan konsumennya sendiri. Promosi humas yang sukses adalah memastikan bahwa berita baik, produk atau jasa baru mendapat perhatian, namun tujuan peliputan media bukanlah untuk mengarahkan produsen dalam menjual, melainkan untuk menyarankan pembaca, pendengar atau pernirsanya. Ini berarti bahwa berita tersebut harus mampu menarik perhatian pembaca berdasarkan pandangan staf editor sebelum diputuskan untuk- membuat liputan nasional atau regional. Keutamaan suatu produk baru, misalnya, harus dipertimbangkan sebelumnya. Selalu ada keterbatasan pada ruang dan waktu, serta persaingan keras dari pengembangan nasional maupun intemasional. Tekanan ini bervariasi, sehingga mungkin berita yang pada satu hari dapat menarik perhatian, beberapa hari kemudian hanya diberi ruangan kecil di halaman dalam. Waktu adalah sesuatu yang mahal bagi suatu promosi baru menurut istilah dalam dunia publikasi suatu gambar mewakili seribu kata, atau bahkan lebih. Gambar yang baik yang dipersiapka oleh organisasi untuk memberi gambaran tentang organsasi atau produknya akan dipergunakan jika gambar itu mempunyai nilai berita yang memadai, atau gambar tersebut mempunyai sasaran tertentu. Pers nasional biasanya lebih suka menggunakan hasil kerja para fotografer yang mereka punyai atau pun agen pers utama, dan banyak yang berkeberatan dengan penyajian nama perusahaan yang terlalu mencolok. Sebagai pegangan pers lokal dan media khusus biasanya kurang banyak tuntutan. Hal ini berarti bahwa memang selalu dibutuhkan sajian materi yang menarik. Akan bervariasi, dari sajian yang diberi latar belakang pada berita hingga iklan yang menarik, seperti travel, motor, pertamanan, hobby, produk baru dan kolom wanita. Bahkan kendati perusahaan tidak punya suatu hal menarik untuk disajikan sering artikel mengenai produk disajikan di halaman gambar. Publikasi perdagangan atau publikasi khusus lainnya sering berupaya untuk menemukan perusahaan dengan produk atau manajemennya yang dapat dituliskan sebagai suatu artikel.
Media merupakan alat yang digunakan dalam penerapan bauran Promosi antara lain:
1)      Periklanan; melalui surat kabar, majalah dan televisi dengan program khusus.
2)      Penjualan Personal; melalui telemarketing, mendatangi perusahaan yang potensial dan internet banking yang online setiap saat.
3)      Promosi Penjualan; melalui media stan penjualan di pameran bisnis (real estate/ apartement, mobil, motor dll) yang disediakan brosur dan leaflet.
4)       Pemasaran Langsung; melalui media event marketing di beberapa tempat potensial dan lokasi baru.

c.        Iklan
 Salah satu strategi komunikasi promosi adalah melalui iklan yaitu dalam mengiklankan produk perlu diperhatikan pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah iklan yang disajikan menarik bagi pembaca, pendengar atau pemirsa? (2) apakah hal penting yang sudah tercantum? (3) Apakah cerita, gambar atau naskah sudah sesuai dengan tujuan apakah media yang dipilih sudah sesuai.

d.      Liputan Berita
Untuk memperoleh liputan berita diperlukan disiplin prosedur yang ketat dan perlu pertimbangan yang matang. Sejumlah langkah harus diambil sebelum liputan berita dapat diperoleh. Secara ideal perlu persiapan dengan mengajukan pertanyaan berikut:
1)      Apakah berita tersebut cukup berharga? jika ya, siapa target pembaca atau pemirsa?
2)       Media mana yang paling sesuai dan menarik ? apakah media nasional, internasional, regional, lokal, untuk kalangan khusus atau untuk dunia perdagangan? Apakah mungkin terjadi kontak bagi yang tertarik?
3)       Kapan sebaiknya waktu berita tersebut dipublikasikan? Hindari akhir pekan, tetapi apakah berita tersebut cukup berharga bila disajikan secara periodik lebih awal, sehingga berita tidak kehilangan arti karna waktu produksi dan distribusi yang terlalu lama?
4)      Apakah ada pernyataan sederhana yang dapat menghasilkan penekanan tanpa menimbulkan pertanyaan atau kesalah pahaman?

Beberapa hal yang perlu diingat:
a)      Jangan mengatakan pengumuman; kenyataan bahwa itu adalah suatu pernyataan pers sudah mencukupi
b)       Inti berita harus jadi kepala berita
c)      Paragraf pertama harus terisi inti berita yang penting, sehingga dapat dipakai sebagai penarik, bila para wartawan enggan atau terlalu sibuk untuk membaca, lebih lanjut.
5)       Apakah foto akan membantu? jika ya, media mana yang akan menggunakannya?
6)      Perlukah dilakukan langkah lanjutan ? Apakah ada pengaturan untuk menangani permintaan keterangan pers?
Salah satu saluran terpenting bagi setiap perusahaan di Indoneisia adalah Kantor Berita Antara yang akan menerjemahkan dan menyebarluaskan berita penting tentang perusahaan di Indonesia ke luar negeri. Hal ini akan sangat berharga bagi perusahaan yang tertarik untuk meraih pasar ekspor, atau berharap untuk menemukan agen dan memberi lisensi kepada pabrikan luar negeri untuk memproduksi barang yang diperlukan. Kadangkadang, lembaga tersebut dapat mernbantu menyebarkan berita lebih awal, yang dilindungi oleh embargo untuk mencegah publikasi terlalu dini. Hal ini membantu wartawan unruk mencari berita secara akurat dan lengkap, serta embargo akan senantiasa diteliti untuk menghindari kesalahan berita. Namun perlu pula mengingat berita dari saingan usaha yang mungkin akan diminta komentarnya oleh media.

e.       Dalam Halaman Bergambar
Banyak organisasi sangat percaya bahwa halaman bergambar dapat menarik perhatian public untuk membangkitkan rasa tertarik misalnya biro pariwisata, atau pihak lain yang tertarik pada acara olahraga dan kesenian termasuk pementasan teater, Juga bagi orang yang suka menghadiri pertunjukan rakyat atau pameran pertanian, maupun yang tertarik pada produk baru, halaman kecantikan dan mode, buku, pertamanan, hobi, pada terbitan harian atau mingguan. Beberapa hal lain yang penting adalah:
1)      Bagi Perusahaan khusus dan teknik, yang mengharapkan dapat meraih pasar tertentu, pedagang besar dan distributor beserta stafnya atau bahkan pengecer.maka Liputan pers yang baik dalam suatu publikasi khusus dapat menjadi suatu alternatif yang efektif dengan biaya relatif terjangkau.
2)      Produk atau jasa yang akan dipublikasikan secara relatif perlu memiliki nilai berita. Contohnya, sebuah sinetron atau film baru akan membutuhkan publikasi berbeda dengan apabila film tersebut sudah lama. Hal yang sama dengan berita peristiwa olah raga yang bersifat lebih sederhana dan apa adanya. Demikian pula dengan Mode yang harus dipromosikan ketika model suatu pakaian tersebut sedang top.
3)      Terdapat kegiatan promosi tidak dipengaruhi oleh waktu, misalnya servis mobil, dan ada pula yang dipromosikan secara musiman.
4)       Fasilitas liburan sering dipromosikan secara tidak langsung. Suatu perusahaan ferry mungkin hanya membutuhkan liputan pada halaman travel bila rute tersebut terrnasuk- pada promosi tujuan wisata yang biasanya bekerja sama dengan biro pariwisata.
5)       Pengusaha produk kebutuhan rumah tangga memiliki kesempatan yang baik ketika wartawan menulis tentang produk rumah tangga yang dapat dibeli. Produk tersebut dapat dikemukakan secara panjang lebar di samping produk pesaingnya. Dengan asumsi bahwa pembaca tertarik pada promosi tersebut yang dapat menjadi publikasi yang sangat berharga.
6)       Banyak cara yang dapat dipakai untuk menarik perhatian penulis artikel, penerbitan, pengusaha rekaman, dan lainnya, dengan mengirimkan sampel barang dagangannya, terkadang dengan menyertakan suatu selebaran pers tentang produk tersebut, artikel atau brosur produk yang sering juga disertakan foto.
7)       Suatu pabrikan kendaraan bermotor dapat mengundang penulis khusus yang mengerti tentang mesin untuk memperkenalkan produk baru sembari mengujinya. Konsep pengujian seperti ini sangat penting, agar wartawan setuju, sehingga produk baru dapat .dipromosikan.
8)      Dalam banyak kasus, pertemuan bersama wartawan (Press Gathering) dapat dilakukan jika produk atau jasa yang ditampilkan bukan baru contohnya promosi suatu tujuan wisata cara terbaik untuk menjamin liputan, misaInva, adalah dengan tidak memberi peluang para wartawan pesaing mengikuti acara tersebut. Press Gathering ini dapat dibuat eksklusif, misalnya dengan mengumpulkan wartawan dari harian nasional, harian regional, majalah pemasaran dan majalah wanita. Demikian pula para wartawan lepas (free lance) dapat sangat membantu, karena artikelnya yang dimuat di berbagai media yang berbeda-beda
9)       Perlu mempersiapkan foto hitam-putih dan ditawarkan kepada pers. Dengan menunjukkan peralatan, produk baru, staf dan semua gambar perlu diberi keterangan, latar belakang dan ilustrasi, dan selalu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu.
10)   Perlu selalu diingat bahwa jika pelanggan atau distributor terlibat dalam kegiatan humas dalam upaya mempromosikan suatu produk, harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer Humas dan tim pemasaran sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran berita.

f.       Pameran
Pameran merupakan salah satu bentuk promosi humas, yang memungkinkan kontak langsung dengan pembeli, distributor, pengecer.. maupun liputan media massa, siaran radio dan TV tentang peristiwa itu dan yang ikut berpameran. Berbagai ulasan media yang tersebar luas merupakan hal yang sangat baik bagi eksibisi (pameran) tersebut untuk menarik pengunjung. Meskipun eksibisi sangat khusus namun harus dapat menarik liputan media nasional terutama apabila subjeknya memiliki nilai berita penting.
Kegunaan eksibisi sebagai upaya menjual produk perusahaan tergantung pada jenis bisnis perusahaan. Misalnya, mobil dan motor boat terjual melalui pameran, sedangkan pesawat terbang amat jarang. Dalam pameran juga dapat dilakukan penawaran usaha, kesempatan kontak tidak resmi dengan konsumen atau calon pembeli, mengembangkan hubungan baik yang mengarah kontrak bisnis, atau mungkin sekedar mendiskusikan suatu masalah dengan pelanggan. Berbagai ide dapat dikemukakan dan para staf penjualan untuk dapat menarik pembeli pada apa yang ditawarkan.
Pameran membutuhkan biaya tinggi yang perlu diperhitungkan secara matang, termasuk memperhitungkan tambahan waktu kerja, biaya transportasi, makan dan akomodasi, persiapan untuk stan dan literatur penjualan khusus. Penting sekali memilih posisi yang baik bagi stannya. Biaya ruangan untuk stan bahkan untuk tempat utama adalah sebagian kecil dari biaya total, dimana beberapa penghematan dengan memilih stand yang lebih murah, dan posisi yang kurang mencolok dapat menyebabkan hilangnya kesempatan. Ketika memuluskan untuk mengikuti suatu pameran, perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan di bawah ini:
1)      Apakah tujuan dari pameran? Apakah akan menjangkau pembeli yang tepat ? Apakah waktu dan lokasinya. cocok?
2)       Apakah penataannya sesuai, memungkinkan tempat yang diinginkan oleh organisasi, dan dengan jumlah pengunjung yang cukup?
3)      Apakah tersedia jumlah tenaga yang diperlukan? (staf harus mencukupi dan dilakukan shift kerja)
4)       Apakah perusahaan memiliki sesuatu yang layak dipamerkan?
Beberapa teknik dalam pameran antara lain:
a)      Sangat menguntungkan, jika dapat meletakkan rumah, kereta atau sebuah kapal pada stannya untuk mengisi ruangan dan tetap ada ruangan lain yang tersedia. Kendati demikian, perlu dipikirkan bagaimana cara penyajian yang terbaik.
b)      Stan pameran yang baik tidak menyulitkan. jika direncanakan dengan bijaksana, maka stan dapat dipakai berulang kali dengan penyajian yang diperbarui. Penataan stan dengan gaya yang kaku tidak dianjurkan (sistem stan yang dirakit), lebih baik digunakan komponen standar dari satu atau beberapa sumber yang tersedia, yang dapat disesuaikan dengan ukuran stan dan tata letak yang berbeda.
c)       Penataan stan akan berubah dari satu pameran ke pameran lain. Idealrrya, pembakuan komponen akan memudahkan pembongkarannya karena relatif ringan, sehingga dapat dibawa dalam mobil atau mobil bak terbuka. Karakteristik ini memungkinkan untuk memasang dan rnembongkar stan dalam dua atau tiga jam saja.
d)      Pada umumnya, stan yang baik tidak akan telalu sesak, dan masih memiliki ruangan untuk aliran pengunjung. Hal ini bukan masalah sederhana. Aliran hendaknya dapat -memberi pesan dan meyakinkan pernbeli.
e)       Beberapa literatur harus tersedia untuk pengunjung untuk dapat diperlihatkan. Selebaran lebih mudah dengan informasi padat bagi kebanyakan pengunjung, sedangkan brosur mahal diberikan hanya bagi pengunjung khusus.
f)        Apabila terjadi diskusi serius, sebaiknya disediakan ruang terpisah dengan tempat duduk- sehingga pengunjung dapat santai berbicara dengan tim penjual.

g.      Komunikasi Dengan Pedagang
Literatur penjualan dan informasi lainnya biasanya akan disediakan sebagai perpanjangan agen iklan dan departemen pemasaran. Namun, teknik humas seringkali membantu dalam memelihara dan mengembangkan hubungan dengan pedagang dan pelanggan. Dalam hal ini seringkali dibutuhkan laporan berkala per bulan atau per dua bulan, atau kuartalan, yang akan memberikan informasi terbaru dari produk baru, perubahan produk yang ada, perubahan manajemen, perubahan pola distribusi dan lainnya. Aliran informasi yang teratur akan mempererat hubungan dengan pedagang atau pembeli (dengan perusahaan). Beberapa perusahaan menerbitkan surat kabar atau majalah untuk pedagang. Suatu pabrik farmasi menerbitkan tabloid bagi petugas hariannya, berisi artikel tentang hobi, seperti memancing, dan masalah praktek umum, sekaligus informasi produk baru.
Format surat kabar diperkuat dengan menyertakan iklan pabrikan. Jenis pendekatan ini perlu diperhitungkan baik-baik. Efektivitasmya sama dengan banyak jenis publikasi lainnya (terutama jenis publikasi terkontrol, seperti selebaran lepas dan catatan editorial dari departemen humas). Jika pelanggan utama, pedagang atau pengecer menerima atau menyetujui publikasi seperti itu, dan terbiasa mencari informasi tersebut secara bulanan maka Humas telah berbuat banyak untuk meningkatkan dan menciptakan hubungan baik selanjutnya.
 Sponsorship Keuntungan utama pemberian sponsor (Sponsorship) adalah salah satu cara untuk mempublikasikan produk dan perusahaan secara langsung, atau menguntungkan pembeli. Pemberian sponsor merupakan kegiatan yang biasa pada peristiwa olahraga dan seni. Saat ini merupakan ajang publikasi yang terus berkembang.Hal yang penting adalah bahwa pemberian sponsor dapat memberi hasil yang baik bagi perusahaan, bukan penghamburan uang dan waktu. Bahkan untuk bisnis tertentu menjadi satusatunya cara. Misalnya sponsor dari industri rokok pada acara olahraga, sebagai cara menembus siaran televisi untuk mengiklankan produknya diartikan penyurnbangan dana dengan tujuan bisnis bagi kegiatan yang nonbisnis. Pemberian sponsor dapat menghasilkan efektivitas yang tinggi, atau sukses untuk perusahaan dan produknya.
Cara pemberian sponsor dapat bermacam-macam. Suatu perusahaan mungkin mensponsori suatu gelar budaya, dan dalam kerjanya akan menjumpai pembagian biaya yang perlu ditanggung oleh sponsor berdasarkan persetujuan dengan gelar budaya tersebut. Jika gelar budaya ternyata lebih baik dari yang diperkirakan, maka menguntungkan. Tetapi jika gagal, maka sponsor harus melindungi diri sendiri dengan membatasi sokongan yang diberikan. Dalam rencana dengan tingkat sponsor seperti itu, pemberi sponsor akan mudah mendapatkan keuntungan publikasi dari jurnlah pemberian tertentu, dan tentu saja tetap berharap baik perusahaan atau salah satu produknya disebutkan dalam program, dan beberapa publikasi lainnya.
 Metode alternatif lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menutupi selisih antara biaya dan pemasukan, dengan menganggap seluruh kursi terisi. Namun hal ini dapat mengakibatkan bentuk akhir perjanjian yang terbuka dan buruknya. Dalam hal ini terjadi beberapa kekurangan publikasi disebabkan media massa membutuhkan informasi nilai sponsor sebenarnya. Di sisi lain, jika semuanya berjalan baik, biaya mungkin lebih rendah dari perkiraan semula. Untuk beberapa tingkatan pemberian sponsor terhadap kegiatan olahraga lebih dibatasi.
 Tidak semua olahraga, misalnya, mengizinkan nama sponsor pada pakaian. Dalam hal ini dapat juga dipersulit oleh perubahan nama ke nama lain yang dapat diterima sponsor bagi seekor kuda, kapal layar dan tim balap motor. Sebagai alternatif, suatu peristiwa olahraga dapat disponsori, misalnya suatu balapan. atau satu seri pertandingan memperebutkan piala dan hadiah dari sponsor. Tidak semua olahraga perlu ditanggung oleh sponsor. Perusahaan yang ingin mensponsori kegiatan olahraga atau seni, sebaik-nya meminta saran kepada ahlinya. meningkatkan semangat kerja, memberikan beasiswa, kepada anak-anak untuk studi mereka, atau hadiah penghargaan bagi murid dari badan profesional. Perusahaan kecil mungkin dapat membayar satu atau dua, halaman untuk program kegiatan amal, yang akan menghasilkan publikasi lokal dan jasa baik dan mungkin masih dapat memberi nilal bisnis yang baik jika dilakukan pada daerah tertentu.
 Untuk memilih bentuk sponsor mana yang ideal maka perlu diketahui tujuan pemberian sponsor secara jelas, apakah perusahaan mencari publisitas, atau sekedar menurutkan keinginan untuk berpartisipasi atau adanya faktor kedermawanan. Agar benar-benar efektif, sponsor harus langsung menarik massa kedalam pertandingan dan juga ke produk atau jasa yang disediakan oleh sponsor. Misalnya agak tidak relevan jika penghasil kail ikan turut mensponsori balapan motor, tetapi cukup layak bagi bengkel motor, pabrik motordan perusahaan oli. Perusahaan yang mensponsori pertunjukkan musik klasik akan mengalami peningkatan pada konsumen tingkat atas, dan ini cocok untuk perusahaan asuransi atau bank.
Jarang ada yang mau mensponsori kontes kecantikan. Sering pemenangnya mendapat hadiah berlimpah, tetapi sponsor sendiri tidak memperoleh imbalan yang sepadan. Hadiah dalarn usaha amal dapat lebih efektif meskipun potensi pasar yang turut mendengar lebih terbatas.

















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
 Peran dan fungsi Humas sangat signifikan dalam mendukung manajemen mencapai tujuan perusahaan melalui manajemen komunikasinya. Strategi Humas efektif dalam mempromosikan produk perusahaan melalui kegiatan-kegiatan antara lain: publisitas, pameran, sponsorship dan lain sebagainya. 
B.     Saran
 Dalam menjalankan tugas dan fungsi Humas sebaiknya lebih proaktif, responsif, kreatif dan inovatif.  Dalam mempromosikan produk pesusahaan sebaiknya Humas fokus pada kegiatan marketing PR sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication.









BAB V
DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMASARAN DAN PROMOSI MARKOM (Tugas Mata Kuliah Marketing Komunikasi)

NAMA : TETI HARYATI NIM       : 51117123 PEMASARAN DAN PROMOSI MARKETING KOMUNIKASI marketing merupakan salah satu kunci keber...